Pemenang Wismilak Diplomat Success
Challenge akan diberi dukungan tambahan untuk menjalankan kelangsungan
usahanya, demikian janji Surjanto Yasaputera. Hal ini diucapkan oleh
pria yang menjadi Ketua Dewan Komisioner program WDSC saat peluncuran
program belum lama ini.
“Sebab selain hibah modal total sebesar 2
miliar, kami juga memberikan dukungan tambahan berupa pendampingan
manajemen selama 2 tahun,” tambahnya.
Dengan demikian para calon wirausahawan
tidak perlu khawatir, setidaknya mereka tidak akan dibiarkan terjun
bebas. Ibaratnya ada jarring pengaman sebelum mereka nantinya
benar-benar bisa mandiri.
Pak Sur memperkirakan, saat ini banyak
para professional yang jenuh dengan pekerjaannya dan berminat beralih
menjadi wirausaha. Banyak diantara mereka ini yang ragu-ragu, bertahan
di posisi sekarang karena timbulnya kejenuhan dan tak lagi memiliki
tantangan yang selama ini tidak pernah ditanggungnya secara pribadi.
Hal ini diamini oleh Meina, wanita yang
sebelumnya telah memiliki karier yang mapan Tempo Scan Pacific,
perusahaan yang memasarkan kosmetik bermerek Mirabela. “Saat itu saya
menjadi marketing manager, menerima gaji rutin yang lumayan, bisa
menabung danj alan-jalan,” ujarnya.
Namun lulusan sekolah bisnis LPPM ini
merasa ada yang kurang dengan pekerjaannya. “Kesibukan tinggi, hamper
semua waktu kita untuk perusahaan, sampai tiba-tiba muncul pertanyaan
akan seperti apa hidup saya,” kata wanita yang akrab dipanggil Mei.
Godaan untuk bisa mengelola waktu
sendiri, serta mengerjakan hal-hal yang disukai akhirnya membuat Mei
memutuskan mengundurkan diri dari perusahaan di tahun 2010. Ia kemudian
membuka usaha restoran dan catering, “Hobi saya memasak dan semua teman
dekat memuji masakan saya” ujarnya tertawa.
Dirinya kemudian membuka resto Dapur
Saga dengan spesialisasi masakan berbahan baku daging bebek. Hal itu
merupakan keputusan terbesar dalam hidupnya. Dan setelah sempat
jatuh-bangun mempertahankan usaha resto bebeknya, sekarang Mei bersukur
usahanya mulai stabil dalam setahun terakhir.
Burhanuddin mempunyai cerita lain lagi,
direktur di salah satu anak perusahaan Transcorp ini juga berfikir untuk
beralih profesi menjadi wirausaha, namun dirinya ragu-ragu untuk segera
memulainya.
“Posisi yang saya capai sekarang ini
hasil perjuangan panjang, saya tidak mungkin double job jadi saya akan
menunggu pension untuk mulai berusaha,” ujarnya.
Walau sering membayangkan nikmatnya
mempunyai coffee shop sendiri, Bur mengaku juga takut menanggung resiko
keuangan, “Saya takut kehilangan modal dan juga seluruh tabungan”.
Menilik dari ketakutan semacam itulah
yang melandasi kompetisi ini. “Keragu-raguan, ketakutan sampai tak bisa
mengambil keputusan inilah yang banyak menghambat dunia kewira usahaan
dan ini yang ingin kami hilangkan,” ujar pak Sur.
“Kami akan sediakan modalnya, dan kami
akan berikan pendampingan sampai 2 tahun,” tegasnya. Jadi jika berhasil
memenangkan kompetisi Wismilak DSC ini sungguh tidak ada yang perlu
dikhawatirkan. Dengan modal yang cukup, serta bimbingan manajemen selama
2 tahun, kemungkinan kegagalan sudah diperkecil. “Yakinlah untuk
berhasil, tentu saja kita harus bertekat dan bekerja keras untuk bisa
mencapainya,” tambah pak Sur.
Bagi yang tertarik dan berminat bisa
mengunjungi website www.wismilak-diplomat.com. Selanjutnya calon peserta
diminta mengunduh formulir dan mengunggah proposal melalui situs yang
sama. Dan sampai saat ini sudah mencapai lebih dari10.000 registrasi,
sedangkan proposal bisnis yang sudah masuk mencapai lebih dari 3000
proposal dan akan terus bertambah.
“Peminat tahun ini meningkat drastis,
namun jangan takut untuk ikut bersaing, kami sudah mempersiapkan tim
seleksi agar bisamenilai seluruh proposal yang masuk,’ ungkap pak Sur
yang menegaskan bahwa pendaftaran masih terbuka sampai 12 Juli 2015
hingga pukul 23.59 WIB.
Karena itu sekaranglah saatnya bagi yang
ingin berpindah profesi dari pekerja dan benar-benar ingin menjadi
wirausaha. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, sebab pemenang kompetisi
Wismilak Diplomat Success Challenge ini akan mendapat hibah permodalan
serta bimbingan usaha selama 2 tahun. Modal dan waktu yang cukup untuk
memulai karir baru sebaga iwirausaha